Rabu, 21 April 2010

english business 2

CHAPTER 1
INTRODUCTION



Background issues


Development of various kinds of food currently makes some people started in business many different kinds of food, especially cakes that can provide benefits up to 100%.
Along with many bermunculannya competitors, making the cake producers have varied and innovative in making the product to maintain and secure new customers.


In an effort to retain and gain new customers, manufacturers need to forecast sales activity to determine what products have started to come down to predict sales and product sales in the future to minimize losses. Besides forecasting sales can also be a first step the decision to change or innovation in products whose sales have started to decline. With the sales forecasting activities, making producers more effective in making the product in order to survive in the competition. Therefore the result of much-needed sales forecast for the producers saw sales targets in the future in order to remain able to meet customers' needs.


Based on the above descriptions, sales forecasting is very important for producers to make decisions cakes in the future.
This is what makes the writer feel drawn up forecasting problem as a scientific writing and give the title "Forecasting Sales of cakes at Cita Rasa Cake Shop"

sales later

Sample Sales Letter

CHILDREN BOOK STORE
Business Suite
Makati City

July 26, 2008

Mrs. Brenda Screw
41 Loyola Heights
Quezon City

Dear Mrs. Screw:

Here is your opportunity to endow a child with one of life’s most precious gifts – a love of good reading. Every youngest should have access to the fun and excitement of fine, wholesome literature – reading that encourages him to search out more of the high quality. THE CHILDREN STORIES offers over 1,000 pages of the best literature for children of all ages – from the youngest to the teen-ager.

All three handsome books in the beautifully designed cloth bindings are crammed with charming, illustrations created by famous Dorren Smith, the famous children’s illustrator. There are 300 exciting black and white drawings and the original pictures by the original artists from such outstanding classics as Peter Pan, Winnie the Pooh, Doctor Dolittle, and Alice in Wonderland, drawing for its catchy limericks… PLUS ten full color of illustrations. Here are fascinating stories, poems, folk fairy tales, myths and legends, adventure and humor stories, historical, fiction and lives of great men and women. They are ideal for parent who enjoys reading aloud to his youngsters as well as for the child who likes to read for himself.

And here’s the most amazing part… the complete CHILDREN STORIES (all five books) can be yours at the special low, low prices only TWENTY FIVE DOLLARS ($25.00) plus two dollars ($2.00) for shipping and handling charge. Our supply of this lovely five volume set is limited and we will fill all orders on a first come first serve basis. So, to avoid disappointment, be sure to mail your order now.

No child should miss the pleasure and education found in truly fine reading. We urge you to take advantage of getting your copies of this valuable set. SEND NO MONEY – but mail your order TODAY!

Respectfully yours,

CINDY C. REYES
Sales Manager


click here for detail

Sabtu, 27 Maret 2010

Five oil palm plantation, industries production worth Rp953.2 billion



Jakarta (ANTARA News) -- The Capital Investment Coordinating Agency (BKPM) said five companies which in the January-February 2010 period have made an investment in oil palm plantations and palm oil industry are ready for production worth Rp953.2 billion.
Head of BKPM Gita Irawan Wirjawan disclosed in Jakarta Monday that the companies consisted of four domestic investors and a foreign investor.

"The five companies located in three provinces are set to start commercial production worth a total of Rp953.2 billion," he said.

He added that the three provinces are East Kalimantan for a foreign investment in the oil palm sector worth Rp530 billion, Lampung two domestic investment in palm oil processing industry worth Rp56 billion and Rp48 billion.

Jambi for domestic investment in oil palm estates worth Rp215.52 billion, and oil palm processing industry worth Rp103.69 billion.

In the meantime, Gita said, in the January-February 2010 period only one company was interested in investment in the palm oil industry worth Rp98.5 billion with BKPM approval dated February 8, 2010.


source : click here

assignment 2

HRD : miss Nia, come in and sit down please.

Nia : thank you.

HRD : we have studied your resume, but we still need to have a better description about you.
would you please tell me what kind of person you are.

Nia : i thought i am an ambitious person, perfectionist, and i am rationalist too.
i have never let the chance away without trying to gain.

HRD : are you an optimistic?

Nia : optimistic doesn't stand alone, there is a corelation between optimistic and effort. more effort more optimistic i am.

HRD : tell us your experience in managing finances and how long you've worked as a financial manager?

Nia :I previously had worked in banks and insurance companies, I have 7 years working as a financial manager

HRD : you seem to have very understanding about the company's finances, therefore you are accepted as a financial manager at this company.

congratulations to join our company and I hope that financial companies can run smoothly in your hand.

Nia : thanks you've given the chance to become the financial manager at this company. I promise to work with the best possible

Rabu, 10 Maret 2010

business letter

Inquiry letter


PT. Maju Mundur Bisa
Jl. kanan kiri oke No. 777 jakarta
Phone. (021) 1111111

march, 2010

PT. Maju Terus
Jln. Lurus Bandung
Indonesia

Dear Sirs,

Mr.ony, the chief of PT. Maju Terus, car dealer inform us that you are providing types of american car like Ford Mustang and Chevrolet Camaro.

We are an dealer distributor and believe there is a promising marketing our area for deciberately priced goods of this kinds.

Please let us have details of your types of car we have request and pricelist.

Please give us catalogue and sample of your product ,including color, types and prices. your terms of payment and discount allowed on purchases of quantities of not less than 5 of unit Mustang cars .

Your prompt reply would be appreciated.

Yours faithfully,
PT. Maju Mundur Bisa

Anto
Marketing Manager

Senin, 04 Januari 2010

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada Bengkel Langen Jaya Motor)

ABSTRAK

Bengkel Langen Jaya Motor yang terletak di Jalan Jendral Sudirman No. 627 Bandung ini berdiri sejak awal tahun 2003. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik bengkel bahwa dalam tiga tahun terakhir ini mengalami penurunan jumlah konsumen yang datang. Akibat permasalahan yang muncul menyebabkan terjadinya kerugian bagi perusahaan, yaitu pendapatan perusahaan semakin menurun karena jumlah konsumen yang datang-pun semakin menurun. Berdasarkan hasil wawancara kepada pelanggan yang datang diperoleh keluhan-keluhan antara lain : pelayanan terhadap konsumen memerlukan waktu yang cukup lama, pelanggan mengeluhkan adanya ketidakramahan dari karyawan, tidak adanya kedisiplinan waktu dari karyawan dalam bekerja, kurangnya kualitas yang diberikan melalui kinerja karyawan sehingga tidak dapat memuaskan pelanggan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja kerja karyawan, mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja kerja karyawan, dan mengetahui pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik secara simultan terhadap kinerja kerja karyawan pada Bengkel Langen Jaya Motor.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian asosiatif/hubungan. Penelitian ini dilakukan terhadap semua karyawan pada Bengkel Langen Jaya Motor yang berjumlah 31 orang. Teknik sampling yang digunakan menggunakan Nonprobability Sampling, yaitu Sampling Jenuh, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan kuesioner. Kuesioner penelitian terdiri dari 3 bagian variabel yang dibutuhkan, yaitu variable kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, dan kinerja karyawan. Penyebaran kuesioner Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Fisik ditujukan pada seluruh karyawan, sedangkan penyebaran kuesioner Kinerja Karyawan ditujukan pada Pimpinan bengkel Langen Jaya Motor Bandung serta seorang pelanggan.
Pengolahan data untuk kuesioner menggunakan analisa deskriptif. Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini berskala likert. Variabel bebas terdiri dari kepemimpinan (X1) dan lingkungan kerja fisik (X2) dan variabel terikat terdiri dari kinerja karyawan (Y).
Analisis dengan menggunakan metode Path Analysis. Salah satu hasil berdasarkan pengolahan data yang diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan linear antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan besarnya pengaruh tersebut sebesar 36,9% dianggap tidak signifikan.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Seiring dengan perkembangan industi bengkel di Indonesia, perbengkelan yang menyajikan pelayanan jasa yang cepat dan unik saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, baik itu perbengkelan mobil maupun motor. Industri bengkel timbul akibat keinginan masyarakat untuk memperbaiki dan mempercantik kendaraan yang dapat dilakukan dengan cepat, murah, praktis, dan berkualitas. Adanya ketertarikan konsumen yang sangat besar pada industri perbengkelan ini membuat banyak pengusaha berlomba-lomba untuk melakukan inovasi baru melalui pelayanan jasa yang ditawarkan. Salah satu tempat yang menyajikan pelayanan bengkel ini adalah bengkel Langen Jaya Motor yang menawarkan pelayanannya untuk setiap kendaraan baik mobil maupun motor. Salah satu keunikan dari bengkel ini adalah pelayanan cuci mobil/motor dengan menggunakan hidraulik dan busa salju.
Bengkel Langen Jaya Motor yang terletak di Jalan Jendral Sudirman No. 627 Bandung ini berdiri sejak awal tahun 2003, menyediakan berbagai macam pelayanan jasa seperti repair mobil, variasi mobil, cuci mobil, cuci motor, ketok magic, pengecatan mobil, pengelasan mobil. Berdasarkan hasil wawancara kepada pemilik bengkel, Langen Jaya Motor ini bahwa dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan jumlah konsumen yang datang, sehingga mengakibatkan penurunan penjualan perusahaan. Penurunan penjualan yang dirasakan oleh pimpinan setiap tahunnya menurun 20%. Selain itu selama satu tahun terakhir ini hari kerja menjadi permasalahan baru di bengkel Langen Jaya Motor, dimana hari kerja yang biasa dilakukan yaitu hari Senin-Minggu, tetapi karena jumlah karyawan yang bekerja pada hari minggu sangat sedikit maka khusus pada hari minggu bengkel tidak beroperasi (diliburkan). Sedangkan pada hari sabtu dan minggu biasanya terjadi peningkatan kedatangan konsumen dibandingkan dengan hari-hari lainnya, karena hari minggu bengkel tidak beroperasi (diliburkan) maka kedatangan konsumen di bengkel Langen Jaya Motor ini semakin menurun. Sedangakan berdasarkan hasil wawancara kepada pelanggan yang datang diperoleh keluhan-keluhan antara lain : pelayanan terhadap konsumen memerlukan waktu yang cukup lama, pelanggan mengeluhkan adanya ketidakramahan dari karyawan, tidak adanya kedisiplinan waktu dari karyawan dalam bekerja, kurangnya kualitas yang diberikan melalui kinerja karyawan sehingga tidak dapat memuaskan pelanggan.
Akibat permasalahan yang muncul diatas menyebabkan terjadinya kerugian bagi perusahaan, yaitu pendapatan perusahaan semakin menurun karena jumlah konsumen yang datang-pun semakin menurun. Oleh sebab itu pihak dari bengkel Langen Jaya Motor perlu mengetahui dan memperhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja serta upaya-upaya yang perlu dilakukan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan terutama perusahaan agar kinerja karyawan dapat lebih ditingkatkan. Berdasarkan hal diatas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Karyawan (studi kasus pada Bengkel Langen Jaya Motor Bandung)”.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan pertimbangan kondisi yang dialami oleh bengkel Langen Jaya Motor, dimana konsumen dihadapkan pada begitu banyaknya pilihan mengenai pelayanan jasa dalam bidang perbengkelan, maka pihak bengel Langen Jaya Motor perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang ada agar dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dari hasil observasi dan wawancara langsung kepada Bapak Ferry Gunawan selaku owner dan juga kepada seluruh karyawan bengkel Langen Jaya Motor, maka dapat diidentifikasikan hal-hal yang menyebabkan terjadinya ketidakpuasan kinerja dari karyawan sehingga mengakibatkan penurunan jumlah konsumen yang datang dan kerugian bagi perusahaan, yaitu:
1. Masalah kepemimpinan yang dirasakan oleh karyawan dapat menurunkan kinerja.
2. Lingkungan kerja fisik yang dirasakan oleh karyawan tidak memadai, sehingga karyawan tidak dapat bekerja secara optimal.
3. Pembagian job description yang dirasakan oleh karyawan tidak sesuai dengan bidangnya masing-masing. Karyawan dalam bekerja dapat melakukan pekerjaan ganda (contohnya seorang montir dapat juga melakukan pekerjaan mencuci mobil).
4. Pembagian gaji yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
Oleh karena itu pihak bengkel Langen Jaya Motor perlu mempertimbangkan hal-hal diatas tersebut untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat menarik kembali konsumen agar datang ke bengkel Langen Jaya Motor ini. Dengan demikian pihak perusahaan bengkel dapat memperkecil dan memperbaiki kerugian yang dialami.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi


Akibat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka dalam penelitian ini penulis melakukan pembatasan masalah agar lebih jelas dan terarah. Pembatasan-pembatasan masalah yang dilakukan penulis antara lain :
1. Penyebaran kuesioner untuk seluruh karyawan yang seharusnya dilakukan di dua lokasi yaitu Bandung dan Purwakarta, berdasarkan hasil pertimbangan adanya rotasi yang dilakukan oleh pimpinan bengkel, maka penyebaran kuesioner untuk seluruh karyawan yang berjumlah 31 orang dilakukan di Bandung.
2. Untuk data-data lingkungan kerja fisik tidak berdasarkan hasil pengukuran skala intensitas melainkan dari hasil wawancara kepada seluruh karyawan yang sering mengeluhkan ketidak-nyamanan lingkungan kerja fisik yang dialami pada saat bekerja.
3. Untuk masalah gaji karyawan tidak diperhitungkan dalam penelitian ini.

Asumsi
Asumsi yang digunakan untuk penelitian sebagai berikut:
1. Perusahaan bengkel Langen Jaya Motor ini memiliki dana yang cukup dan mampu untuk berinvestasi memperbaiki kekurangan yang ada dalam pengembangan meningkatkan kinerja karyawan yang diusulkan.

1.4 Perumusan Masalah.


Adapun beberapa hal yang dirumuskan oleh penulis dalam penelitian yang dilakukan di perusahaan, yaitu:
1. Apakah kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan pada Bengkel Langen Jaya Motor?
2. Apakah lingkungan kerja fisik mempengaruhi kinerja karyawan pada Bengkel Langen Jaya Motor?
3. Apakah kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan pada Bengkel Langen Jaya Motor?
4. Usulan apa yang harus dilakukan oleh bengkel Langen Jaya Motor untuk meningkatkan kinerja karyawan?

1.5 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui:
1. Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Bengkel Langen Jaya Motor.
2. Pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan pada Bengkel Langen Jaya Motor.
3. Pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada Bengkel Langen Jaya Motor.
4. Memberikan usulan kepada pihak bengkel Langen Jaya Motor agar dapat meningkatkan kinerja karyawannya.


Analisis Pebandingan Teknologi Pembuatan Tempe


Pengolahan tempe di Indonesia sangat bervariasi dan belum ada standar yang dapat digunakan secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknologi tempe yang unggul berdasar parameter kualitas tempe dan produktivitas.

Metode peneltiian yang digunakan adalah metode deskriptif, sampel responden 30 pengrajin tempe di sentra industri tempe Sanan Malang Jawa Timur. Analisis kualitas mencakup: kadar air, tekstur, densitas dan kadar protein terlarut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata antar variasi teknologi pembuatan tempe terhadap kualitas produk. Teknologi pembuatan tempe yang memberikan hasil terbaik adalah T1.

Dari 30 perajin terdapat 6 variasi teknologi dengan 10 – 12 tahap proses. variasi terjadi pada periode perendaman dan perebusan, jumlah dan jenis inokulum, penggunaan pemberat saat fermentasi dan pencetakan.

Faktor yang mempengaruhi perbedaan tingkat produktivitas adalah bahan baku, tenaga kerja, pelatihan dan manajemen.

Tahapan proses pembuatan tempe T1 adalah: Perendaman 1 (4 jam), perebusan 1 (1jam), Penggilingan (pelepasan kulit), pemisahan kulit, perendaman 2 (10 jam), pencucian, perebusan 2 (4 jam), penirisan, pendinginan, penambahan inokulum, pencetakan (dengan pemberat dan fermentasi (36 jam).